Jum'at, 17 Juli 2009 : Ledakan Terjadi di JW Marriott dan Ritz Carlton. Dengan rincian korban Meninggal dunia : 9 Orang, Luka –luka : 53 Orang, Jumlah korban : 62 Orang.      Selasa,28 April 2009 : Departeman Hubungan luar dan Pengabdian Masyarakat BEM STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati mengadakan kegiatan donor darah yang diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi bertempat di kantor cabang PMI kota Tarakan.      Sabtu, 25 April 2009 : Presentasi kegiatan FPMI bersama BEM berlangsung sesuai rencana.      Jum'at, 24 April 2009 : Tarbiyah akhwat berlangsung di musholla STMIK PPKIA dengan pemateri Ummu Eny.

Minggu, 15 Maret 2009

Siang dan Malam



“Ka’, kenapa ya?? Abis siang ada malam, kenapa ga siaaaaaang aja. Kan siang terang benderang tuh, ade lebih punya banyak waktu untuk main.” Tanya adik ana dalam acara ngumpul bareng dan ngobrol di beranda rumah. Pertanyaan tersebut memang pertanyaan yang spele dan dipandang sebelah mata. Namun, pernahkah antum sekalian memikirkan sebab musabab serta asal muasal terjadinya siang dan malam??



Pagi hari yang sejuk digantikan dengan raja siang yang benderang, setelah senja menyongsong datanglah bulan yang senantiasa menyelimuti malam. Sungguh bentuk penciptaan keseimbangan yang maha dahsyat. Teringat lagi dimasa SMA, ketika ilmu fisika diberikan secara gamblang oleh My best teacher. Dari puluhan abad silam, para ilmuwan telah banyak melakukan eksperimen dan penelitian mengenai hal tersebut.

Usut punya usut, ternyata keyword jawaban dari pertanyaan itu adalah rotasi, perputaran bumi pada porosnya. Pada saat matahari condong ke bagian bumi tertentu, maka pada saat itu wilayah bumi yang terkena sinar matahari sedang berproses waktu siang hari. Sebaliknya, disaat matahari menyinari wilayah lain di salah satu belahan bumi, maka wilayah bumi lain yang tidak dikenai oleh sinar matahari memperoleh suasana yang gelap gulita atau singkatnya malam hari.



"Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Luqman, 31:29)

Perputaran bumi pada garis edar atau orbitnya secara continue kurang lebih 24 jam nonstop tersebut juga menyebabkan adanya perbedaan musim dibeberapa bagian wilayah bumi ditinjau dari seberapa jauhnya dari daerah khatulistiwa. Semakin dekat dengan daerah khatulistiwa, suplai sinar matahari lebih banyak dibandingkan daerah bumi dengan astronomi dekat dengan daerah bagian kutub. Sehingga di Indonesia, kita hanya mengalami dua musim, yakni panas dan dingin.

Hal ini berbeda dengan apa yang terjadi di kutub maupun di sejumlah negara di belahan Eropa dan Amerika yang kadang-kadang mengalami panas berkepanjangan atau sebaliknya. Negara-negara yang dilalui garis khatulistiwa tidak akan pernah mengalami pergantian empat musim. Karena daerah khatulistiwa selalu menghadap ke arah matahari, maka daerah khatulistiwa selalu panas.
Sementara, pergantian empat musim yakni musim dingin, gugur, semi dan panas, juga tidak lepas dari orbit bumi terhadap matahari dan putaran pada porosnya. Musim berganti selama sisi lain bumi condong atau jauh dari matahari. Apabila kutub utara condong ke matahari, belahan bumi bagian utara bertambah dekat dengan matahari dan terjadi musim panas. Sementara, belahan bumi selatan cenderung menjauh dari matahari dan terjadilah musim dingin.Begitu pula sebaliknya. Antara musim dingin dan musim panas di belahan bumi lain mengalami musim semi atau musim gugur. Di kutub utara, ketika pertengahan musim panas tiba, matahari akan terlihat sepanjang malam dan siang. Sedangkan ketika musim dingin datang, kita sama sekali tidak bisa melihat matahari.



"Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.” (QS. Ibrahim, 14:33)

Disinilah salah satu bukti nyata kebesaran Allah Ya Kabiir (Subhanallah), yang patut kita jadikan renungan. Pergantian siang dan malam yang begitu rumit bisa tetap terjaga keteraturan dan kekonsistenannya. Allah menciptakan keindahan, keseimbangan, dan keteraturan semesta alam ini agar kita sebagai makhluk ciptaan-Nya dapat mengambil hikmah dan senantiasa menggunakan akal kita untuk mempelajari ilmu Allah.
Lalu adakah secuil makhluk yang mampu menyaingi kemahabesaran Allah??? Jangankan secuil, setitik pun it is too imposible. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi antum sekalian, khususnya bagi ana yang pengetahuannya masih terbilang dangkal (masih dalam proses belajar). Wallahu 'Alam Bish Showab.



"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal" (QS.Ali Imran, 3:190)


1 komentar:

fitriansyah mengatakan...

Fenoma alam yang memiliki value hikmah besar, tentunya sarat dengan konten kajian yang berimplikasi pada muatan iman dan aqidah seseorang. Siang dan malam adalah sinyalemen yang berorientasi pada makna Al FurQan(Salah satu nama alqur'an yang berarti pembeda)...Fenomena alam tersebut semakin di kaji semakin tersingkap kebenaran hakiki yang notabene terkandung dalam ajaran Islam...


*Copyright ©2005.FPMI STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati.Tarakan-Kalimantan Timur